Sayangnya tak terlihat ada tanda- tanda
perbaikan. Padahal warung di sekitar jalan sudah banyak yang kosong.
Sebagian besar kukut dan tidak ada yang berjualan. Hanya tampak beberapa
orang menunggui warung-warung tersebut. Mereka terlihat duduk
bercengkrama di bedak yang dulunya ramai sebelum jalan ambles. Sakri,
salah satu pemilik warung menjelaskan sejak lama jalan itu tidak
diperbaiki lagi.
Sempat diperbaiki tapi tidak ada lagi
kelanjutannya. Perbaikan pun hanya bersifat sementara dengan cor. Tak
berselang lama, tepatnya sekitar tiga minggu, jalan retak lagi. ”Kami
inginnya segera diperbaiki biar warung ramai lagi,” ujarnya. Dimas Andi,
seorang pengendara sepeda motor asal Jombang mengatakan sangat waswas
dengan jalan itu. Jika dibiarkan terus seperti ini, dia yakin lambat
laun jalan akan semakin rusak dan melebar.
Tidak menutup kemungkinan pula amblesnya
jalan itu bisa memutus arus lalu lintas Batu ke arah Pujon maupun dari
Pujon ke arah Batu. Karena jalan alternatif di bagian Klemuk, dirasa
sulit dilewati. Sementara itu, pengawas jalan UPT Bina Marga Jatim,
Soenardi, mengungkapkan dirinya sudah mengirim pesan tentang kondisi
jalan kepada UPT Bina Marga Jatim di Surabaya. Namun memang sampai saat
ini perbaikan masih tambal sulam. Survei sudah pernah dilakukan, tapi
tindak lanjut berupa pemasangan paku bumi belum kunjung direalisasikan.
”Saya sudah melayangkan surat ke kantor, tapi belum ada tanggapan,” ucap
warga asli Pujon itu. (radar)
No comments:
Post a Comment